Wednesday 31 July 2013

Teori Pendidikan Menurut Jean Piaget

A.  Teori Pendidikan Menurut Jean Piaget

Teori pendidikan yang dikemukakan oleh Jean Piaget adalah teori pendidikan kognitivisme adalah teori perkembangan mental Piaget. Teori kognitivisme berusaha menjelaskan dalam belajar bagaimana orang-orang berpikir. Oleh karena itu dalam aliran kognitivisme lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil belajar itu sendiri.karena menurut teori ini bahwa belajar melibatkan proses berpikir yang kompleks. Jadi, menurut teori kognitivisme pendidikan dihasilkan dari proses berpikir.

B.  Konsep dan Teori Jean Piaget

Ada beberapa konsep yang perlu dimengerti agar lebih mudah memahami teori perkembangan kognitif atau teori perkembangan Piaget, yaitu:
1.      Intelegensi
intelegensi adalah suatu bentuk ekuilibrium kearah mana semua struktur yang menghasilkan persepsi, kebiasaan, dan mekanisme sensiomotor diarahkan.
2.      Organisasi
Organisasi adalah suatu tendensi yang umum untuk semua bentuk kehidupan guna mengintegrasikan struktur, baik yang psikis ataupun fisiologis dalam suatu sistem yang lebih tinggi.
3.      Skema
Skema adalah suatu struktur mental seseorang dimana ia secara intelektual beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.
4.      Asimilasi
Asimilasi adalah proses kognitif dimana seseorang mengintegrasikan persepsi, konsep atau pengalaman baru kedalam skema atau pola yang sudah ada dalam pikirannya.
5.      Akomodasi
Akomodasi adalah pembentukan skema baru atau mengubah skema lama sehingga cocok dengan rangsangan yang baru, atau memodifikasi skema yang ada sehingga cocok dengan rangsangan yang ada.
6.      Ekuilibrasi
Ekuilibrasi adalah keseimbangan antara asimilasi dan akomodasi sedangkan diskuilibrasi adalah keadaan dimana tidak seimbangnya antara proses asimilasi dan akomodasi, ekuilibrasi dapat membuat seseorang menyatukan pengalaman luar dengan struktur dalamnya.

Piaget mengidentifikasi 4 (empat) tahapan utama perkembangan kognitif:

1.    Tahap Sensorimotor (lahir – 2 tahun)
Perkembangan kognitif bayi sampai kira-kira berusia 2 tahun pada umumnya mengandalkan observasi dari panca indera dan gerakan tubuh mereka.
2.    Tahap Pra-operasional (2 – 7 tahun)
Pra-operasional ditandai oleh adanya pemakaian kata-kata lebih awal dan memanipulasi simbol-simbol yang menggambarkan objek atau benda dan keterikatan atau hubungan di antara mereka.
3.    Tahap Concrete Operational (6 atau 7 th  – 12 tahun)
Konkrit operasional anak mengenal bahwa ada hubungan antara angka-angka dan bahwa operasi dapat dilaksanakan menurut aturan tertentu. Pada tahap ini anak menunjukkan permulaan dari kapasitas logika orang-orang dewasa.
4.    Tahap Formal Operational ( 12 tahun ke atas)
Tingkat operasi formal merupakan tahapan terakhir dari skema Piaget, yang merupakan tingkatan dari kedewasaan kognitif. Tugas utama pada tahap ini meliputi kemampuan klasifikasi, berpikir logis, dan kemampuan hipotetis.

C.  Implementasi Teori Piaget dalam Pendidikan

Beberapa pemikiran piaget yang dapat diterapkan untuk mendidik anak:
1.    Gunakan pendekatan konstruktif
Anak-anak dapat belajar dengan baik jika mereka aktif dan mencari solusi secara mandiri. Dalam pembelajaran, siswa akan belajar dengan baik dengan melakukan eksperimen dan berdiskusi, dari pada hanya mendengarkan ceramah atau menghafalkan materi.

2.    Melakukan pembelajaran fasilitatif
Guru efektif dapat mendesain situasi-situasi yang mengembangkan penalaran sekaligus kreativitas siswa. Guru mendengarkan, memperhatikan, dan member pertanyaan kepada siswa untuk membantu mereka memperoleh pemahaman yang lebih baik

3.    Pertimbangkan pengetahuan anak dan tingkat pemikiran mereka
Mereka memiliki banyak pemahaman tentang dunia fisik dan alam. Mereka memiliki konsep-konsep tentang ruang, waktu, kuantitas, dan sebab akibat. Guru perlu menerjemahkan apa yang dikatakan siswanya dan merespon dengan tidak terlalu jauh dari tingkat pemikiran mereka.

4.    Gunakan penilaian berkesinambungan
Penilaian tidak hanya dilakukan menggunakan tes-tes yang terstandar, tapi juga memperhatikan portofolio siswa. Pekerjaan atau tugas-tugas yang belum selesai maupun yang sudah lengkap.

5.    Tingkatkan kesehatan intelektual anak
Pembelajaran seharusnya berjalan alamiah, anak-anak jangan dipaksa dan ditekan untuk belajar terlalu banyak dan terlalu dini dalam perkembangan mereka sebelum mereka siap dan matang.

6.    Ubahlah ruang kelas menjadi ruang untuk eksplorasi dan penemuan
Pada tingkatan sekolah dasar kelas satu dan dua, guru dapat melakukan eksplorasi dan penemuan. Ruang kelas di-setting dengan struktur yang berbeda dari kelas pada umumnya. Guru mengobservasi minat siswa dan partisipasi alami mereka serta aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam pembelajaran.

0 komentar: