Saturday 4 April 2015

Peran dan Tanggungjawab Manusia sebagai Hamba Allah dan Makhuk Sosial


    Peran dan tanggungjawab manusia yang paling utama adalah bagaimana manusia mampu memposisikan dirinya di hadapan Allah dan kehidupan sosialnya. Untuk mengetahui hal tersebut perlu dipaparkan terlebih dahulu maksud dan tugas diciptakan manusia itu, seperti dijelaskan dalam ayat alQur’an yang artinya: “Dan Aku tidak menciptakan jin and manusia kecuali agar mereka mengabdi kepada-Ku”

    Adapun obyek yang dijadikan perumpamaan dari gaya hidup demikian adalah “air”. Air tersebut diturunkan dari langit dan membasahi bumi, kemudian air tersebut menumbuh-suburkan tanaman. Melihat tanam-tanaman yang tumbuh subur tersebut, para petani senang dan bergembira, mereka yakin hal itu terjadi karenan jerih payah yang telah mereka lakukan. Padahal kegembiraan dan kesenangan petani tersebut dapat saja sirna dengan sekejap mata, seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa. Hal ini disebabkan karena kegembiraan dan kesenangan para petani tanpa diikuti rasa syukur dan pengakuan bahwanya kenikmatan tersebut datangnya dari Allah.

    Orang yang senantiasa mengejar kesenangan duniawi pada dasarnya tidak memahami peran dan tanggungjawabnya sebagai hamba Allah. Dalam terminology teologi Islam beribadah atau penghambaan memiliki dua arti. Pertama, beribadah dalam arti sempit yang disebut dengan ibadah mahdhah. Ibadah yang masuk dalam lingkup ini seperti shalat, puasa, haji, yang mengandung ritus yang mutlak. Kedua, ibadah dalam arti yang luas. Beribadah dalam arti ini adalah mendedikasikan seluruh sikap dan tindakan seseorang hanya kepada  Allah.

0 komentar: