Peran dan tanggungjawab
manusia yang paling utama adalah bagaimana manusia mampu memposisikan dirinya
di hadapan Allah dan kehidupan sosialnya. Untuk mengetahui hal tersebut perlu
dipaparkan terlebih dahulu maksud dan tugas diciptakan manusia itu, seperti
dijelaskan dalam ayat alQur’an yang artinya: “Dan Aku tidak menciptakan jin
and manusia kecuali agar mereka mengabdi kepada-Ku”
Adapun obyek yang
dijadikan perumpamaan dari gaya hidup demikian adalah “air”. Air tersebut
diturunkan dari langit dan membasahi bumi, kemudian air tersebut
menumbuh-suburkan tanaman. Melihat tanam-tanaman yang tumbuh subur tersebut,
para petani senang dan bergembira, mereka yakin hal itu terjadi karenan jerih
payah yang telah mereka lakukan. Padahal kegembiraan dan kesenangan petani
tersebut dapat saja sirna dengan sekejap mata, seolah-olah tidak pernah terjadi
apa-apa. Hal ini disebabkan karena kegembiraan dan kesenangan para petani tanpa
diikuti rasa syukur dan pengakuan bahwanya kenikmatan tersebut datangnya dari
Allah.
Orang yang senantiasa
mengejar kesenangan duniawi pada dasarnya tidak memahami peran dan
tanggungjawabnya sebagai hamba Allah. Dalam terminology teologi Islam beribadah
atau penghambaan memiliki dua arti. Pertama, beribadah dalam arti sempit
yang disebut dengan ibadah mahdhah. Ibadah yang masuk dalam lingkup ini
seperti shalat, puasa, haji, yang mengandung ritus yang mutlak. Kedua, ibadah
dalam arti yang luas. Beribadah dalam arti ini adalah mendedikasikan seluruh
sikap dan tindakan seseorang hanya kepada Allah.
0 komentar:
Post a Comment