Sunday 13 April 2014

Program Layanan Bimbingan dan Konseling di SD

1.      Program Testing
  Kegiatan program testing dilaksanakan atas dasar prinsip-prinsip :          
a.       Bahwa setiap anak akan belajar dan bekerja sesuai dengan kemampuan masing-masing. Kemampuan ini harus diketahui oleh sekolah, agar murid dapat mencapai hasil yang maksimal dari kegiatan belajarnya.
b.      Ada perbedaan individual antara peserta didik dalam aspek-aspek bakat, inteligensi, sikap dan minat.          
c.       Guru akan akan menghadapi peserta didik yang relatif berbeda dari tahun ke tahun.
                        
Atas dasar ketiga prinsip tersebut, maka program testing merupakan langkah penting, terutama dalam pegumpulan data untuk mengetahui kemampuan anak didik. Program penyesuaian dalam testing dapat dilaksanakan pada awal tahun, pertengahan atau pada akhir tahun. Atas dilaksanakan secara insidentil, sesuai dengan kebutuhan.
Pada umumnya testing diselenggarakan pada awal tahun karena dari hasil testing itulah kemudian dibuat rencana bimbingan bagi peserta didik. Tujuan program testing  adalah sebagai berikut :
1.    Untuk keperluan seleksi, yaitu mendapatkan peserta didik yang memiliki potensi yang sesuai dengan tuntutan sekolah.
2.    Untuk menempatkan peserta didik sesuai dengan kemampuan masing-masing dalam program pendidikan pada umumnya.
3.    Untuk pelaksanan  kegiatan sehari-hari.

  Sedangkan dalam hal-hal yang harus diperoleh dengan program testing antara lain: hasil belajar dalam berbagai mata pelajaran, inteligensi, bakat, minat, kepribadian, sikap dan kebiasaan.
2.      Program Orientasi
Tujuan program orientasi ialah untuk memberikan pengenalan kepada peserta didik tentang kegiatan dan situasi pendidikan yang akan ditempuhnya. Dengan pengenalan itu diharapkan agar peserta didik dapat memperoleh penyesuaian diri dalam situasi pendidikan yang dihadapinya.
  Pada umumnya kegiatan orientasi ini dilakukan pada awal tahun dengan memberikan kesempatan pada peserta didik untuk berorientasi terhadap masalah-masalah seperti: Lingkungan sekolah, staf sekolah, organisasi sekolah, tata tertib sekolah, kurikulum, cara-cara belajar yang baik, masalah-masalah administrasi, dan sebagainya.
Pelaksanaan program orientasi dapat dilaksanakan dengan mempergunakan teknik-teknik: ceramah, diskusi, observasi, demonstrasi, rekreasi, pertemuan-pertemuan, karya wisata, dan program home-room.
3.      Program Pengumpulan Data
Tujuan program ini ialah untuk memperoleh keterangan atau informasi tentang peserta didik selengkap mungkin. Program ini merupakan pelengkap  dari program testing. Pelaksanaannya dapat dilakukan pada awal tahun, pertengahan tahun, akhir tahun, atau secara insidentil, sesuai dengan kebutuhan. Adapun mengenai jenis data, sumber data dan alat pengumpul data sudah dibicarakan dalam masalah jenis-jenis pelayanan bimbingan.
4.      Program Penyuluhan
Tujuan program ini ialah untuk memberikan bantuan kepada individu atau peserta didik yang mengalami kesulitan pribadi. Tujuan dari program ini ialah membantu peserta didik agar berada dan menempati posisi yang sesuai dengan keadaan dirinya. Pada awal tahun program penempatan terutama diarahkan pada penempatan kelas, jurusan dan kelompok-kelompok khusus.
       Secara ideal program ini merupakan tanggung jawab konselor dengan bantuan personel-personel bimbingan lain. Program penyuluhan ini dapat dilaksanakan secara berencana atau sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan.
5.      Program Penempatan
Pada pertengahan tahun diadakan penyesuaian  penempatan, sesuai dengan kemajuan yang  telah diperoleh dan sesuai dengan rencana selanjutnya. Demikian pula pengelompokan dalam kelompok-kelompok khusus, seperti kelompok belajar, rekreasi, dan kegiatan ekstrakulikuler.
6.      Program Follow-ap dan Evaluasi
Program ini didasarkan atas prinsip bahwa sekolah tetap mempunyai tanggung jawab terhadap berhasil atau tidaknya peserta didik yang telah menamatkan sekolahnya. Untuk itu sekolah harus mengetahui sampai sejauh manakah peserta didik telah berhasil atau gagal dalam masyarakat. Data tentang hal tersebut sangat bermanfaat untuk :
(1).  Mengetahui efisiensi kurikulum
(2).  Efisiensi sistem pendidikan sekolah
(3).  Efisiensi program bimbingan yang telah dilaksanakan
(4).  Program-program yang akan ditempuh
 
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa program pelayanan bimbingan dan konseling dapat mengetahui setiap anak akan belajar dan bekerja sesuai dengan kemampuan masing-masing. Kemampuan ini harus diketahui oleh sekolah agar peserta didik dapat mencapai hasil belajar yang maksimal dari kegiatan belajarnya. Program ini didasarkan atas prinsip bahwa sekolah tetap mempunyai tanggung jawab terhadap berhasil atau tidaknya peserta didik yang telah tamat sekolah.


0 komentar: